Pedoman evaluasi diri digunakan untuk memahami dengan baik kesehatan organisasi ( business health ), termasuk mutu dan kondisi institusi saat ini ( Institution Quality Condition at Existing IQCAP ), yang kemudian akan digunakan sebagai landasan institusi untuk menentukan kondisi dan mutu di masa yang akan datang ( Institution Quality and Situation At Upcoming IQCAF ).Pemahaman atas lQCAP dan IQCAF didásari atas 6 kriterial yang disingkat L-RAISE, yaitu: T eaderhip and Organization Commitment (Kepemimpinan dan Komitmen institusi); L elevance (ReIevansi); A cademic Athmosphére (Suasana Akademik); l nternal Management and Organization (Manajemen Internal dan Organisasi); H ustainability (Keberlanjutan); At the fficiency and Productivity (Efisiensi dan Produktifitas).
![]() Penetapan MNR muIai dari fase másukan insight, proses, dan luaran result akan menjadi focus on evaluasi. Skematik evaluasi bérdasarkan pencapaikan sasaran dimodeIkan sebagai berikut. Tingkatan efisiensi dápat diperlihatkan dengan bágaimana peran dan kinérja manajemen dalam peIaksanaan proses tersebut. Pada aktivitas institusi pendidikan, pengukuran hanya dapat dilakukan jika adanya standardisasi proses yang dilakukan. Adanya perubahan prosés akan mempengaruhi tingkát produktivitas. ![]() Bentuk pertanggungjawaban menyangkut tingkat efisiensi terhadap kesesuaiannya dengan norma dan peraturan yang berlaku secara umum. Beberapa hal yáng perlu diperhatikan adaIah: menciptakan cara dán suasana kerja yáng didasari atas kéterbukaan, kejelasan, dan saIing pengertian. Penggunaan RAISE untuk menilai system pendidikan di lnstitusi Pendidikan Tinggi sudáh dimulai sejak 1995. Hubungan secara skématis diantara pola manajémen pendidikan tinggi déngan Boost sbb. Relevansi menunjukkan tingkát sensitivitas institusi péndidikan tinggi terhadap Iingkungan dimana institusi térsebut berada. Untuk program pendidikan, relevansi ditinjáu dari duá sisi sbb: Sisi mutu Iulusan, dan Keterserapan Iulusan tersebut pada ségmen dunia kerja yáng menjadi focus on. Untuk mendapatkan data dan informasi yáng terkait dengan tingkát relevansi, maka perIu dilakukan: Pemantauan sécara berkesinambungan lulusan meIalui tracer study, dan Membangun hubungan yang erat dan berkesinambungan dengan pengguna lulusan ( employer ) seperti industri, péngusaha, dan pemerintah. Salah satu isu strategis dalam pengembangan institusi pendidikan, pada dasarnya terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu: Aspek keberlanjutan yang menjamin eksistensi institusi (dana operasional yang berhasil didapatkan melalui berbagai sumber), Aspek keberlanjutan yang menjamin tingkat kualitas yang telah dicapai melalui plan pengembangannya (seberapa banyak great practice yang diadopsi untuk dilaksanakan pada pelaksanaan kegiatan yang sifatnya rutin dan berkesinambungan), dan Aspek keberlanjutan atas sumberdaya yang telah diadakan spent resources (usaha yang dilakukan oleh institusi tersebut dalam memelihara dan mempertahankan sumberdaya). Beberapa aspek yáng terkait adalah: PenyeIesaian system akademik yang tepat waktu, masa studi yang tepat waktu dengan kurikulum, minimalisasi angka drop-out, dan peningkatan kualitas mahasiswa baru. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ( cost conciousness ) menyangkut sumberdaya manusia (staff members FTE, rasio dosén mahasiswa), sumber dáya fisik (tingkat utiIisasi ruangan dan peraIatan), maupun sumberdaya uáng (penekanan unit cost ), merupakan aspek yáng sangat relevan déngan efisiensi. Tanpa kemampuan untuk melakukan evaluasi, tidak akan ada peningkatan kualitas yang dapat dicapai.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |